27 October 2010

Menurut Pendapat Saya

Hey, udah lama gw nggak nulis disini, padahal sebenernya banyak hal yang bisa dan perlu gw tulis supaya nanti pas gw tua, gw bisa baca kelabilan gw, hahaha. Jadi setelah berpikir mau nulis apa (ada banyak hal yang mau ditulis tapi nggak berkesinambungan dan lagian kalo kepanjangan, males juga kan bacanya? -kayak ada yang baca, Lol-) di blog ini, gw langsung sign in deh.

Oke, beberapa hari yang lalu terjadi tsunami di Mentawai, Sumatera Barat. Dan beberapa hari sebelumnya terjadi banjir bandang di Wasior, Papua. Lalu yang paling baru adalah meletusnya Gunung Merapi di Jogjakarta. Semuanya menelan korban jiwa, nggak peduli berapa banyaknya, tapi yang namanya suatu bencana alam menelan korban jiwa maka itu kejadian besar dan kita sebagai manusia yang mempunyai perasaan tentunya mengalami duka juga, terlebih bila ada saudara atau teman kita yang tertimpa musibah tersebut. Aneh sih sebenernya, gw bisa ngomong kayak gini di blog gw aja. Gw memperlihatkan empati gw disini, bukan di Twitter yang kemungkinan besar dibaca banyak orang (ya, bukannya sombong, tapi follower gw yang entah kenapa ngefollow gw hampir mencapai 500). Menurut gw terlalu banyak orang yang menunjukan empatinya dan itu ngebuat gw jadi gimanaaa gitu. Bukannya menyalahkan keempatian seseorang, tapi hey, bencana nya udah kejadian loh. Oke loe ikut sedih tapi ya udah, sekarang pikir gimana caranya ngebantu mereka yang tertimpa musibah itu. Gw yakin kok semua orang yang ngebaca, ngeliat, ngedenger berita itu akan merasa berempati, minimal bagi yang muslim akan mengucapkankan Innalillahi atau Astaghfirullah kan? Bagi yang enggak, hmm, rasa kemanusian loe perlu dipertanyakan, hahaha.

Dari pantauan gw melalui twitter, orang-orang yang gw follow maupun orang yang tweet nya di Retweet sama orang-orang yang gw follow, banyak banget yang salin tolong menolong, dan itu bagus, rasa kemanusiaan di Negara ini ternyata masih ada. Gotong royong masih terlihat. Mau agama loe apaan, suku loe apaan, kita saling tolong-menolong.

Tapi ada aja hal yang ngebuat kesel karena pada akhirnya ada aja sebagian orang yang menyalahkan pemerintah (yep, pemerintah), memang, sebagain tweetnya masuk akal dengan menghina Anggota DPR, Menteri, Gubernur, Ketua DPR, sampai Presiden. Gw jabarin satu-satu deh supaya lebih enak dibacanya. :D

Menteri : Tifatul Sembiring
Menteri ini berpendapat bahwa kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah azab yang diberikan kepada Yang Maha Kuasa karena wilayah-wilayah terebut melakukan hal yang dilarang agama, bahkan dia menyertakan dalil. Hal ini yang ngebuat pengguna twitter geram. Kalo menurut pendapat gw, ya emang pendapat itu tidak perlu dikemukanan, tapi sebegitu bencinyakan orang-orang itu kepada Menteri sampai dihujat sebegitunya? Bukannya kita harus menghargai pendapat dia? Ya terserah dia lah mau bilang apa, intinya, kalian udah ngebantu belom? Ngapain harus mikirin pendapat Menteri itu?

Gubernur : Fauzi Bowo
Oke, ini adalah hal terkonyol yang gw pantau di twitter akan banjirnya wilayah Jakarta dan semua orang yang terjebak banjir dan macet nyalahin Gubernur nya. Aduh, gimana yah? Jakarta kan bukan punya Fauzi Bowo, tapi milik semua orang yang hidup atau bergaul atau bermata pencaharian disana. Masa nyalahinnya ke dia? Halooo, macet kejadian karena loe semua pada make mobil pribadi, terus kakak loe make mobil sendiri, adek loe make mobil sendiri, bokap loe make mobil sendiri, dan nyokap loe make mobil sendiri. Dan banjir kejadian karena banyaknya sampah dikali yang ngebuat air meluap. Terus nyalahin Fauzi Bowo gara-gara sampah yang loe buang sembarangan? Bukannya loe santai-santai aja pas Mall-mall dibangun? Enakkan punya tongkrongan baru? Padahal itu daerah resapan. Hey, mall itu nggak akan dibangun tanpa melihat pengunjungnya tertarik atau enggak. Jadi menurut gw, ya ini salah kita bersama, dan kita harus memperbaiki bersama.

Ketua DPR : Marzuki Ali
Nah, ini yang paling baru. Dia berpendapat kalo tsunami itu resiko orang yang tinggal di pulau. Waktu ngebaca berita ini gw beneran bingung harus komentar apa. Karena menurut gw, dia salah ngomong kayak gitu dimana orang-orang sedang berduka, was-was, dan lain sebagainya. Gw menganggap pernyataan itu bukan hal yang diinginkan publik. Tapi kemudian gw mikir, ya sebenernya ada benernya omongan dia. Tapi disini gw tegaskan bukan khusus orang-orang yang tinggal di Pulau kecil seperti Mentawai, tapi kita semua. Gw nggak perlu ngasih tau kan kalo kita itu Negara Kepulauan? Nah ya itu sebenernya resiko kita semua, nggak ada yang tahu tsunami itu akan terjadi lagi diwilayah Indonesia lainnya. Kan kita berada diwilayah yang mempertemukan lempengan (apalah itu namanya, kurang paham juga gw). Jadi sebenernya itu emang udah resiko kita, penduduk Indonesia untuk mengalami tsunami, dan itu harusnya ngebuat kita berpikir gimana caranya meminimalisir korban jiwa saat terjadinya tsunami ataupun bencana alam yang lain (walaupun itu sebenernya kuasa Tuhan). Marzuki Ali salah karena pernyataan itu nggak perlu dikemukakan, tapi ya udahlah, biarin dia mau ngomong apa. Nggak ada yang tau kan kalo ternyata dia ngirim Hercules ke Mentawai atau nyumbang beratus-ratus juta? (Semoga ya Allah) Jadi, berhenti mikirin pendapat Marzuki Ali dan mulai berpikir gimana caranya bantuin saudara-saudara kita yang terkena musibah.

Presiden : Susilo Bambang Yudhoyono
Jadi gini, Presiden kita itu sedang melakukan beberapa lawatan kebeberapa Negara. Dan itu dia lakukan SEBELUM adanya peristiwa mematikan ditiga wilayah Indonesia. Terus banyak yang ngetweet minta SBY cepet balik ke Tanah Air. Sekarang coba dipikir, apa yang bisa dilakukan seorang SBY dibandingkan dengan 270 juta orang Indonesia yang lain? Iya, SBY pasti akan menggelar konfrensi pers tentang bencana alam itu, cukup penting untuk menenangkan hati warga negara, TAPI ya semuanya kan ditangan kita. Mau SBY ngomong apa, kalo kitanya nggak tergerak untuk bantu ya sama aja bo'ong donk? Jadi ya udahlah, jangan suka ngejelek-jelekin seseorang. Liat diri kita sendiri dulu.

Anggota DPR YANG melakukan studi banding
Kenapa gw tekankan kata YANG diatas subjudul? Karena gw sebenernya gerah sama orang yang mengatasnamakan 'anggota DPR' disetiap tweet nya untuk menyebut 'anggota DPR yang melakukan studi banding'. Gini yah, ada 560 anggota DPR, dan nggak semuanya melakukan studi banding entah itu ke Yunani lah, ke Turki lah, ke Itali lah. Jadi please, pilih kata yang tepat untuk berbicara sesuatu. Gw kasian aja sama anggota DPR yang beneran kerja dan menolak studi banding itu tapi ikut-ikutan dikatain karena prilaku temennya.

Nah intinya adalah, ayolah, jangan setiap ada kejadian apa-apa nyalahin Pemerintah. Kalo menurut film My Name Is Khan, cuma ada dua tipe manusia didunia ini, yang baik sama yang jahat. Dan gw yakin nggak semua orang di Pemerintahan itu jahat. Jangan berlakukan majas totem pro parte pada suatu hal yang nggak perlu.

Notes : Gw bukan fans Tifatul Sembiring apalagi PKS, gw mengidolakan Ali Sadikin dan bersifat Netral buat Fauzi Bowo, gw nggak ada hubungan darah sama SBY dan lebih suka kalo dia berpasangan sama JK, lalu gw kurang setuju Marzuki Ali jadi Ketua DPR, dan anggota keluarga gw emang ada yg pernah menjabat jadi anggota DPR. Tulisan dibuat seobjektif-objektifnya menurut gw, hahaha.

Dan siapa tau ada yang mau nyumbang, ini adalah rekening-rekening yang gw copy paste dari website resminya Palang Merah Indonesia :

1. Bank BCA, KCU Thamrin Jakarta, Nomor Rekening 206.300668.8, atas nama Kantor Pusat PMI.

2. Bank Mandiri, KCP JKT Krakatau Steel, Nomor Rekening: 070-00-0011601-7, atas nama Palang Merah Indonesia.

3. BRI, KC Pancoran, Jakarta, Nomor Rekening: 0390-01-000030-30-3, atas nama Palang Merah Indonesia.