27 September 2012

SINGGAH

Mimpi gue ternyata nggak jalan di tempat. Walaupun itu hanya berjarak satu langkah dari tempat semula, gue cukup puas dengan langkah yang dia tapaki. Gue bangga!

Teman-teman, dengan perut yang dipenuhi kupu-kupu, gue memberi kabar bahwa salah satu cerpen gue yang berjudul Menunggu Dini akan diterbitkan dalam antologi cerita pendek SINGGAH yang rencananya akan terbit di akhir bulan September atau awal bulan Oktober ini.

Ilustrasi gambar oleh Hafidh Idris (@godfdh)

Bersama sepuluh penulis lain, gue akan melahirkan 'anak' pertama gue yang melalui proses 'persalinan' penerbit. Jadi, akhir September atau awal Oktober ini jangan sungkan untuk singgah di toko buku dan membeli SINGGAH agar dapat tempat di rumah kalian, ya.

Ilustrasi cover oleh Hafidh Idris (@godfhd)

SINGGAH merupakan antologi cerita pendek yang bersetting di empat tempat persinggahan; Terminal, Pelabuhan, Bandar Udara, dan Stasiun. Siapa yang belum pernah ke empat tempat itu? Kenangan apa yang kalian punya di sana?
Begitu banyak kisah di terminal, bandara, pelabuhan, dan stasiun. Cerita tentang pertemuan dan perpisahan, juga tentang orang-orang yang menanam kakinya di tempat-tempat persinggahan itu. Mereka berbagi luka dan cinta. Diam-diam mereka memendam rindu. Tempat yang selalu ingar bingar, tetapi juga melesapkan sunyi yang menggerogoti jiwa. Tanpa suara.
Seorang lelaki menyusuri kembali jejak-jejak kekasihnya yang hilang ke sebuah dermaga, lelaki lainnya memancing bintang. Di stasiun, pak tua berpeci lusuh duduk menanti mataharinya setiap dini hari. Di bandara, koper-koper tertukar, dan ada hati yang menemukan pelabuhannya.
Sebelas penulis merangkai kenangan di empat tempat persinggahan, mengantar pergi, menjemput pulang.
Selamat membeli dan membaca!