18 April 2012

Jalan Menuju Jailolo

Seorang teman pernah bilang, "Sayang, negara bagus, kok, dianggurin?!" Itu cukup untuk menampar gue yang sudah terlalu nyaman hidup di kota besar Indonesia.

Gue menyadari kalau gue mempunyai jiwa petualang yang luar biasa besar karena gue cinta mati sama pelajaran geografi sejak SD, meghafal nama Ibukota Negara, Selat, Gunung, dan lain-lain? Gue sukaaa banget. Gue travelling melalui buku-buku yang gue baca, dulu, sudah cukup puas. Sekarang? Nggak! Sejak gue berumur 19 tahun, yaitu tahun dimana gue harus menempuh pendidikan di kota yang bukan kota kelahiran gue, gue semakin 'liar' mencari jalan keluar dari kota besar. Dan semua Provinsi di Pulau Jawa sudah gue datangi, gue sebagai orang yang berdarah Sumatera (yang kalau mudik melalui Selat Sunda, bukan Pantura) dan tidak memiliki saudara di tanah Jawa, cukup bangga dengan hal ini. Dan mungkin ini cupu bagi para backpacker yang sudah kemana-mana, tapi gue cukup puas dengan pencapaian terbaik gue, yaitu naik kereta ekonomi dari Bandung sampai Jogja, sendirian.

Awal tahun 2012, gue membuat daftar resolusi yang mau gue lakuin, salah satunya adalah menginjakan kaki di Pulau Kalimantan atau Sulawesi, karena masih masuk akal untuk gue, yang masih berstatus sebagai mahasiswa, menabung, lalu pergi ke Balikpapan atau Makassar. Maluku? Gue sangat tertarik dengan Sofifi. Gue, yang juga pencinta sejarah, pengen banget ngeliat peninggalan Kesultanan Ternate dan Tidore, selain itu, Maluku adalah tujuan utama Portugis untuk mengambil rempah-rempah, jauh sebelum Belanda menaklukan Jawa! Maluku sexy banget di mata gue yang freak sama sejarah! Tapi, gue belum berani untuk ke sana, ke Indonesia bagian timur. Gue takut karena perbedaan SARA, yang pada akhirnya membuat Maluku dan Irian Jaya masuk ke dalam daftar travelling 'nanti-nanti aja kalo ada yang mau nemenin'.

Sampai akhirnya, di awal tahun ini, teman yang sama yang bilang bahwa sayang negara bagus dianggurin mengabari bahwa ada Festival Teluk Jailolo 2012. Gue sama sekali nggak tahu ada festival semacam itu, di Jailolo? Di mana pula itu? Tenyata geografi gue nggak sebagus itu, hahaha. Sampai akhirnya gue mencari tahu. Kasak-kusuk sana sini dan dengan bantuan teman gue itu, gue tahu kalau Festival tersebut memiliki account Twitter dan Page di Facebook. Mulai lah gue berandai-andai untuk bisa ke sana. Tabungan gue memang nggak akan cukup untuk membiayai gue Jakarta-Makassar-Ambon-Ternate-Jailolo PP, belum lagi akomodasi di sana. Maka, cukuplah bagi gue untuk ikut senang dengan gambar-gambar yang diposting oleh account Twitter Festival Teluk Jailolo.

Lalu tiba-tiba ada kesempatan buat gue (dan siapapun yang tahu) untuk ke Festival Teluk Jailolo 2012 secara cuma-cuma, karena Festival itu mengadakan kuis dan menanggung segala akomodasi sebagai hadiahnya. Jadi apa salahnya dicoba? Mungkin keberuntungan lagi berpihak ke gue (atau mungkin kalian yang membaca tulisan ini dan ikut mencoba kuisnya).

Pertanyaan pertama adalah, Kenapa saya mesti mengikuti acara Festival Teluk Jailolo 2012?

Buat gue: "Hah? Kenapa nggak?" Gue merasa masih terlalu muda untuk tahu apa saja yang ditawarkan alam untuk gue lihat, untuk gue datangi, untuk gue rasa, untuk gue pelajari. Sensasi melihat langsung Maluku secara umum, dan Festival Teluk Jailolo secara khusus jelas membuat gue mau ke sana. Selagi ada kesempatan, selagi gue masih sehat, gue mau ngerasain alam sebanyak-banyaknya. Lagipula, siapa yang bisa menolak menonton pertunjukan Cabaret on The Sea di Festival Teluk Jailolo? Kalau ada yang menolak, gue cuma bisa bilang: "I'm sorry for you."

Terus selanjutnya, Imajinasikan dan ceritakan hal apa yang akan kamu lakukan jika terpilih dan jalan-jalan ke Halmahera Barat?

Gue sempet googling untuk mencari tahu tentang Halmahera Barat, tapi yang pasti, yang pertama kali gue lakukan kalau gue menang dan bisa jalan-jalan di Halmahera Barat, hahaha, gue akan senyum sepanjang hari, setelah pengumuman menang sampai acaranya selesai! Gue bakalan pamer ke teman-teman gue bahwa gue akan ke Maluku Utara, tempat yang masih jarang gue denger sebagai tempat liburan orang-orang kebanyakan, apalagi teman-teman gue. Pasti pertama kali denger rencana gue mau ke Halmahera Barat mereka bakalan berpendapat: "Dih, ngapain loe ke Maluku? Ada apaan juga di sana?" Tapi setelah mereka ngeliat foto-foto gue di Facebook, Twitter, dan Blog gue, terus ngedenger cerita betapa menyenangkannya selama di sana, mereka akan bilang: "Eh, Festival Teluk Jailolo tahun depan kapan, sih? Ke sana, yuk. Kita nabung dari sekarang." Dan gue akan jadi orang paling jumawa karena gue udah pernah ke sana.

Dan yang terakhir, Buat itinerary singkat perjalanan di Halmahera Barat selama seminggu (minimal tempat apa saja yang akan didatangi, hal apa saja yang dilakukan)!

Ah, ini seru banget. Jadi, jadi, apa saja yang mau gue lakukan selama seminggu di Halmahera Barat selain menghadiri dan seru-seruan dengan Festival Teluk Jailolo? Hmm, yang pasti gue akan memperhatikan penduduk sekitar. Gue yang mempunyai cita-cita sebagai penulis, suka banget memperhatikan orang, tingkah laku, cara berpikir, gerak tubuh, apapun yang bisa membuat gue menciptakan tokoh. Sehingga, yang sudah pasti gue lakukan seminggu penuh adalah memperhatikan penduduk lokal, dimana pun nanti gue temukan. Gue sebenernya nggak begitu suka wisata kuliner, tapi kapan lagi gue bisa nyobain makanan khas Maluku? Kapan lagi? Jadi, gue akan nyoba makanan yang disediakan, kalau bisa, semuanya. Gue mau Snorkeling! Gue sama sekali nggak ragu sama keindahan laut di Halmahera Barat, di Maluku. Ah, gue bahkan saat nulis ini udah kegirangan bakalan liat trumbu karang super bagus dan ikan-ikan yang bisa diajak main. Mau Diving juga, sih, tapi lihat nanti aja, lah. Soalnya pengalaman Diving gue nggak seseru pengalaman Snorkeling gue, hahaha. SEJARAH DAN BUDAYA, iya itu gue sengaja capslock karena itu tujuan utama gue. Seperti pembukaan gue di atas, gue cinta mati sama sejarah, nggak akan gue lewatin berkunjung ke Benteng Sabuga, benteng yang didirikan sama orang Spanyol sebelum akhirnya membagi kekuasaan dengan Portugis. Portugis tetap di Maluku, Spanyol naik ke atas, ke Filipina. Gue mau ngedatengin apapun tempat peninggalan Kesultanan Ternate dan Tidore yang ada di Halmahera Barat. Atau ngedenger cerita dari guide dengan bahasa Indonesia dengan logat Indonesia Timur juga cukup.

Jadi, begitulah. Apakah gue akan menang dan ke Festival Teluk Jailolo 2012 lalu bisa pamer sana-sini? Tunggu aja update gue di Blog ini, hahaha. Ya, kalau pun gue nggak menang, setidaknya gue udah berkontribusi memberitahu kalian (semoga ada yang baca, yah) bahwa ada Festival tahunan di Indonesia, bagian Timur, di Halmahera Barat, di Provinisi Maluku Utara (semoga kalian yang baca tahu kalau Malaku sekarang sudah dimekarkan menjadi 2 provinsi) yang bernama Festival Teluk Jailolo. Kalau kalian ada waktu, dan memiliki budget yang pas, nggak ada salahnya nyoba ke sana, setidaknya sekali seumur hidup. Cobain! Emangnya nggak bosen pergi ke negara tetangga terus yang cuma gitu-gitu aja?

"Sayang, negara bagus, kok, dianggurin!"