27 September 2012

SINGGAH

Mimpi gue ternyata nggak jalan di tempat. Walaupun itu hanya berjarak satu langkah dari tempat semula, gue cukup puas dengan langkah yang dia tapaki. Gue bangga!

Teman-teman, dengan perut yang dipenuhi kupu-kupu, gue memberi kabar bahwa salah satu cerpen gue yang berjudul Menunggu Dini akan diterbitkan dalam antologi cerita pendek SINGGAH yang rencananya akan terbit di akhir bulan September atau awal bulan Oktober ini.

Ilustrasi gambar oleh Hafidh Idris (@godfdh)

Bersama sepuluh penulis lain, gue akan melahirkan 'anak' pertama gue yang melalui proses 'persalinan' penerbit. Jadi, akhir September atau awal Oktober ini jangan sungkan untuk singgah di toko buku dan membeli SINGGAH agar dapat tempat di rumah kalian, ya.

Ilustrasi cover oleh Hafidh Idris (@godfhd)

SINGGAH merupakan antologi cerita pendek yang bersetting di empat tempat persinggahan; Terminal, Pelabuhan, Bandar Udara, dan Stasiun. Siapa yang belum pernah ke empat tempat itu? Kenangan apa yang kalian punya di sana?
Begitu banyak kisah di terminal, bandara, pelabuhan, dan stasiun. Cerita tentang pertemuan dan perpisahan, juga tentang orang-orang yang menanam kakinya di tempat-tempat persinggahan itu. Mereka berbagi luka dan cinta. Diam-diam mereka memendam rindu. Tempat yang selalu ingar bingar, tetapi juga melesapkan sunyi yang menggerogoti jiwa. Tanpa suara.
Seorang lelaki menyusuri kembali jejak-jejak kekasihnya yang hilang ke sebuah dermaga, lelaki lainnya memancing bintang. Di stasiun, pak tua berpeci lusuh duduk menanti mataharinya setiap dini hari. Di bandara, koper-koper tertukar, dan ada hati yang menemukan pelabuhannya.
Sebelas penulis merangkai kenangan di empat tempat persinggahan, mengantar pergi, menjemput pulang.
Selamat membeli dan membaca!

18 April 2012

Jalan Menuju Jailolo

Seorang teman pernah bilang, "Sayang, negara bagus, kok, dianggurin?!" Itu cukup untuk menampar gue yang sudah terlalu nyaman hidup di kota besar Indonesia.

Gue menyadari kalau gue mempunyai jiwa petualang yang luar biasa besar karena gue cinta mati sama pelajaran geografi sejak SD, meghafal nama Ibukota Negara, Selat, Gunung, dan lain-lain? Gue sukaaa banget. Gue travelling melalui buku-buku yang gue baca, dulu, sudah cukup puas. Sekarang? Nggak! Sejak gue berumur 19 tahun, yaitu tahun dimana gue harus menempuh pendidikan di kota yang bukan kota kelahiran gue, gue semakin 'liar' mencari jalan keluar dari kota besar. Dan semua Provinsi di Pulau Jawa sudah gue datangi, gue sebagai orang yang berdarah Sumatera (yang kalau mudik melalui Selat Sunda, bukan Pantura) dan tidak memiliki saudara di tanah Jawa, cukup bangga dengan hal ini. Dan mungkin ini cupu bagi para backpacker yang sudah kemana-mana, tapi gue cukup puas dengan pencapaian terbaik gue, yaitu naik kereta ekonomi dari Bandung sampai Jogja, sendirian.

Awal tahun 2012, gue membuat daftar resolusi yang mau gue lakuin, salah satunya adalah menginjakan kaki di Pulau Kalimantan atau Sulawesi, karena masih masuk akal untuk gue, yang masih berstatus sebagai mahasiswa, menabung, lalu pergi ke Balikpapan atau Makassar. Maluku? Gue sangat tertarik dengan Sofifi. Gue, yang juga pencinta sejarah, pengen banget ngeliat peninggalan Kesultanan Ternate dan Tidore, selain itu, Maluku adalah tujuan utama Portugis untuk mengambil rempah-rempah, jauh sebelum Belanda menaklukan Jawa! Maluku sexy banget di mata gue yang freak sama sejarah! Tapi, gue belum berani untuk ke sana, ke Indonesia bagian timur. Gue takut karena perbedaan SARA, yang pada akhirnya membuat Maluku dan Irian Jaya masuk ke dalam daftar travelling 'nanti-nanti aja kalo ada yang mau nemenin'.

Sampai akhirnya, di awal tahun ini, teman yang sama yang bilang bahwa sayang negara bagus dianggurin mengabari bahwa ada Festival Teluk Jailolo 2012. Gue sama sekali nggak tahu ada festival semacam itu, di Jailolo? Di mana pula itu? Tenyata geografi gue nggak sebagus itu, hahaha. Sampai akhirnya gue mencari tahu. Kasak-kusuk sana sini dan dengan bantuan teman gue itu, gue tahu kalau Festival tersebut memiliki account Twitter dan Page di Facebook. Mulai lah gue berandai-andai untuk bisa ke sana. Tabungan gue memang nggak akan cukup untuk membiayai gue Jakarta-Makassar-Ambon-Ternate-Jailolo PP, belum lagi akomodasi di sana. Maka, cukuplah bagi gue untuk ikut senang dengan gambar-gambar yang diposting oleh account Twitter Festival Teluk Jailolo.

Lalu tiba-tiba ada kesempatan buat gue (dan siapapun yang tahu) untuk ke Festival Teluk Jailolo 2012 secara cuma-cuma, karena Festival itu mengadakan kuis dan menanggung segala akomodasi sebagai hadiahnya. Jadi apa salahnya dicoba? Mungkin keberuntungan lagi berpihak ke gue (atau mungkin kalian yang membaca tulisan ini dan ikut mencoba kuisnya).

Pertanyaan pertama adalah, Kenapa saya mesti mengikuti acara Festival Teluk Jailolo 2012?

Buat gue: "Hah? Kenapa nggak?" Gue merasa masih terlalu muda untuk tahu apa saja yang ditawarkan alam untuk gue lihat, untuk gue datangi, untuk gue rasa, untuk gue pelajari. Sensasi melihat langsung Maluku secara umum, dan Festival Teluk Jailolo secara khusus jelas membuat gue mau ke sana. Selagi ada kesempatan, selagi gue masih sehat, gue mau ngerasain alam sebanyak-banyaknya. Lagipula, siapa yang bisa menolak menonton pertunjukan Cabaret on The Sea di Festival Teluk Jailolo? Kalau ada yang menolak, gue cuma bisa bilang: "I'm sorry for you."

Terus selanjutnya, Imajinasikan dan ceritakan hal apa yang akan kamu lakukan jika terpilih dan jalan-jalan ke Halmahera Barat?

Gue sempet googling untuk mencari tahu tentang Halmahera Barat, tapi yang pasti, yang pertama kali gue lakukan kalau gue menang dan bisa jalan-jalan di Halmahera Barat, hahaha, gue akan senyum sepanjang hari, setelah pengumuman menang sampai acaranya selesai! Gue bakalan pamer ke teman-teman gue bahwa gue akan ke Maluku Utara, tempat yang masih jarang gue denger sebagai tempat liburan orang-orang kebanyakan, apalagi teman-teman gue. Pasti pertama kali denger rencana gue mau ke Halmahera Barat mereka bakalan berpendapat: "Dih, ngapain loe ke Maluku? Ada apaan juga di sana?" Tapi setelah mereka ngeliat foto-foto gue di Facebook, Twitter, dan Blog gue, terus ngedenger cerita betapa menyenangkannya selama di sana, mereka akan bilang: "Eh, Festival Teluk Jailolo tahun depan kapan, sih? Ke sana, yuk. Kita nabung dari sekarang." Dan gue akan jadi orang paling jumawa karena gue udah pernah ke sana.

Dan yang terakhir, Buat itinerary singkat perjalanan di Halmahera Barat selama seminggu (minimal tempat apa saja yang akan didatangi, hal apa saja yang dilakukan)!

Ah, ini seru banget. Jadi, jadi, apa saja yang mau gue lakukan selama seminggu di Halmahera Barat selain menghadiri dan seru-seruan dengan Festival Teluk Jailolo? Hmm, yang pasti gue akan memperhatikan penduduk sekitar. Gue yang mempunyai cita-cita sebagai penulis, suka banget memperhatikan orang, tingkah laku, cara berpikir, gerak tubuh, apapun yang bisa membuat gue menciptakan tokoh. Sehingga, yang sudah pasti gue lakukan seminggu penuh adalah memperhatikan penduduk lokal, dimana pun nanti gue temukan. Gue sebenernya nggak begitu suka wisata kuliner, tapi kapan lagi gue bisa nyobain makanan khas Maluku? Kapan lagi? Jadi, gue akan nyoba makanan yang disediakan, kalau bisa, semuanya. Gue mau Snorkeling! Gue sama sekali nggak ragu sama keindahan laut di Halmahera Barat, di Maluku. Ah, gue bahkan saat nulis ini udah kegirangan bakalan liat trumbu karang super bagus dan ikan-ikan yang bisa diajak main. Mau Diving juga, sih, tapi lihat nanti aja, lah. Soalnya pengalaman Diving gue nggak seseru pengalaman Snorkeling gue, hahaha. SEJARAH DAN BUDAYA, iya itu gue sengaja capslock karena itu tujuan utama gue. Seperti pembukaan gue di atas, gue cinta mati sama sejarah, nggak akan gue lewatin berkunjung ke Benteng Sabuga, benteng yang didirikan sama orang Spanyol sebelum akhirnya membagi kekuasaan dengan Portugis. Portugis tetap di Maluku, Spanyol naik ke atas, ke Filipina. Gue mau ngedatengin apapun tempat peninggalan Kesultanan Ternate dan Tidore yang ada di Halmahera Barat. Atau ngedenger cerita dari guide dengan bahasa Indonesia dengan logat Indonesia Timur juga cukup.

Jadi, begitulah. Apakah gue akan menang dan ke Festival Teluk Jailolo 2012 lalu bisa pamer sana-sini? Tunggu aja update gue di Blog ini, hahaha. Ya, kalau pun gue nggak menang, setidaknya gue udah berkontribusi memberitahu kalian (semoga ada yang baca, yah) bahwa ada Festival tahunan di Indonesia, bagian Timur, di Halmahera Barat, di Provinisi Maluku Utara (semoga kalian yang baca tahu kalau Malaku sekarang sudah dimekarkan menjadi 2 provinsi) yang bernama Festival Teluk Jailolo. Kalau kalian ada waktu, dan memiliki budget yang pas, nggak ada salahnya nyoba ke sana, setidaknya sekali seumur hidup. Cobain! Emangnya nggak bosen pergi ke negara tetangga terus yang cuma gitu-gitu aja?

"Sayang, negara bagus, kok, dianggurin!"

03 January 2012

Konsistensi

Hey, apa kabar?

Oke, jadi begini, gue sekarang memutuskan untuk ikut proyek yang sebenernya proyek udah lama banget diikuti oleh orang-orang, yaitu #30HariMenulis di Blog. Kenapa gue bilang proyek yang udah lama banget? Karena sekarang, blogger-blogger yang gue blogwalking-in udah pada punya proyek #365HariMenulis di Blog! Hahaha. Gue nggak yakin gue bisa sekonsisten itu, maka gue memilih untuk melakukan proyek yang lama aja.

Sejauh ini gue lagi konsisten nih, ya, berhubung masih tiga hari juga. Semoga konsistensi gue ini berlangsung selama 27 hari ke depan sehingga gue bisa pamer kalo ternyata gue cukup konsisten!

Oh iya, gue nggak akan nulis di blog ini, karena seperti yang kalian tau (Tau? Emangnya gue siapa? Woy!) bahwa blogspot gue hanya dijadikan untuk jadi tempat curhatan gue aja, atau segala macem pemikiran gue tentang apapun.

Jadi, buat temen-temen yang mau ngecek konsistensi gue, silakan main ke blog gue yang satu lagi, ini linknya: AZ!

By the way, sebenernya gue juga mau konsisten nulis tentang kejadian sehari-hari gue disini. Tapi entah kenapa gue yakin kalo hidup gue nggak seseru itu, jadi lain kali aja deh #30HariMenulis blog kejadian sehar-hari disini, hahaha.

See you soon, blog!

02 January 2012

Kutinggalkan Hatiku Di Jalan Braga


Hey lagi!

Maaf, belum juga 24 jam gue udah nulis lagi disini. Tapi gue baru sadar kalo gue belum mempromosikan buku gue yang diterbitin melalui nulisbuku.com yang tadi gue mention di postingan gue sebelumnya.

Jadi, gue mengumpulkan semua notes Facebook gue, yang ternyata banyak banget (Dan ternyata gue segalau itu!), karena tadinya gue berencana untuk nge-deactive account disana. Rencananya sih buat lucu-lucuan aja dijadiin buku melalui nulisbuku.com. Setelah naskahnya gue upload dan diterima oleh mereka dan gue udah mencetak tiga buku untuk gue sendiri, ternyata banyak temen gue yang mau beli, sehingga ngebuat gue mengurungkan niat untuk menarik peredarannya di nulisbuku.com.

Untuk temen-temen disini yang mungkin mau beli, silakan:


Atau mungkin yang tertarik dengan design cover buku gue, bisa mengubungi Amritsa, dia yang ngebuat cover keren Jalan Braga di atas. :)

Terima kasih.

01 January 2012

Resolusi (mungkin) Terakhir

Hey, apa kabar?

Iya iya, silakan marahin gue yang udah lama banget nggak nulis disini, hahaha.

Jadi, halo semuanya. Apa kabar? Sekarang udah tahun 2012 loh. Menurut kalender Suku Maya, waktu gue hidup sekitar 1 tahun lagi karena tanggal 21 Desember 2012 adalah akhir dunia. Hahaha!

Tapi, thanks to the Mayan, gue jadi mikirin kalo sampe beneran kejadian kiamat pada tanggal itu. Karena sekarang gue jadi terburu-buru mau ngelakuin apa yang pengen gue lakuin. Gawat sih, karena deadlinenya tinggal 1 tahun. Tapi apa salahnya mencoba?

Jadi, sekarang gue akan membuat resolusi (yang mungkin) terakhir. Setelah gue pikir-pikir, ternyata apa yang gue mau di dunia itu simple. Kelewatan malah simplenya. Karena gue tipe orang yang bebas dan nggak begitu ribet ngurusin ini dan itu, hal yang pengen gue lakuin di dunia adalah:

1. Keliling

Oke, jadi ambisi gue untuk keliling dunia nggak mungkin terlaksana di tahun ini kecuali tiba-tiba ada miliyarder yang ngewarisin semua hartanya ke gue, dan itu nggak mungkin karena gue nggak punya kenalan miliyarder. Jadi, kita persempit aja 'keliling' nya menjadi keliling Indonesia. Walaupun Indonesia itu luasnya lebay banget, dari 33 provinsi di Indonesia, gue udah nginjekin kaki 12 provinsi, yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, (perbatasan) Jawa Timur, dan Bali. Well, belom setengahnya, tapi gue udah bangga dengan pencapaian gue itu. Jadi, obsesi gue tahun ini: Gue harus nginjekin kaki di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Setidaknya, sebelum kiamat, gue harus nginjekin kaki di setengah dari jumlah provinsi di Indonesia, yaitu 16/17 provinsi. Gue cuma butuh 4/5 provinsi lagi supaya resolusi ini berhasil! Selain itu, berhubung gue dari SD suka banget sama Geografi, dan hafal mati dengan letak astronomis Indonesia (6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT), dari dulu gue punya obesesi berdiri di titik tersebut, yang berarti gue harus ke Sabang, Kep. Rote, Kep. Talaud, dan tentu saja Merauke. Selain empat titik itu, ada satu kota yang juga penting harus didatengin karena dia punya tugu istimewa, yaitu Tugu Khatulistiwa. Yang nebak Pontianak silakan traktir diri kalian masing-masing. Hahaha!

2. Terbit

Nggak ada hubungannya dengan Matahari karena seperti yang kalian tau (Hah? Emangnya kalian tau? Siapa gue?) kalo gue itu bukan fans Matahari, gue orang malam, lebih suka aktif dan berkegiatan di malam hari. Terbit disini adalah menerbitkan buku. Jadi, udah lamaaaaaaa banget gue pengen punya buku, dan Alhamdulillahnya ada sebuah website yang bisa ngebuat setengah mimpi gue tercapai di akhir 2011 kemarin, nama websitenya nulisbuku.com. Disitu siapa pun bisa nerbitin buku. Serius! Mau loe kirim naskah catetan belajaan loe disana, kalo lebih dari 100 halaman, pasti bisa terbit, hahaha. Tapi berhubung gue sadar kalo itu cupu (Bukunya nggak masuk toko buku by the way, loe cuma bisa mesen via online. Jadi jangan tanya gue bisa dibeli di Gramedia mana!), gue harus banget nerbitin buku tahun ini dengan cara yang benar, ya, melalui penerbit.

3. Film

Gue cinta sama film, bahkan film paling jelek yang pernah dibuat oleh Nayato Fio Nuala pun kadang gue tonton buat hiburan. Lumayan loh, kalo lagi kesel, ngabisin uang sekitar 20 ribuan (Karena nggak segitu begonya ngabisin banyak uang buat film yang udah pasti jelek.) nonton film sambil ngetawain betapa begonya sutradara dan produser yang cuma mau duit. Jadi, tahun ini gue harus bikin film, mau sependek apapun. 15 menit kek gitu, atau 10 menit juga nggak apa-apa. Eh, 5 menit juga nggak apa-apa. Wait, emang ada film pendek yang cuma 5 menit? Ya, pokoknya bikin film deh.

That's it! Nah kan, resolusi (yang mungkin) terakhir gue ternyata simple, kan? Nggak ribet. Cuma berhubung yang buat resolusi ini gue, orang yang sama yang buat postingan sebelum postingan ini, yaitu: orang pemales! Kita liat aja nanti.

Oke, sampai beretemu lagi blog. Semoga nggak lama-lama yah ketemu laginya.